A. Pengertian Sistem Tanam Jajar Legowo
Sistem Tanam Jajar Legowo. (Sumber: Artikel Dinpertan Pangan)
Sistem tanam jajar legowo adalah suatu sistem penanaman padi dengan pola selang seling antara beberapa barisan tanaman padi dan satu barisan kosong. Kata legowo berasal dari bahasa jawa yaitu “lego” dan “dowo”, lego memiliki arti yaitu luas dan dowo berarti memanjang. Tujuan dari sistem jajar legowo adalah untuk meningkatkan populasi tanaman dengan mengatur jarak tanam. Sistem ini memanipulasi tata letak tanaman, sehingga sebagian besar rumpun tanaman menjadi tanaman pinggir. Karena sebagian besar tanaman menjadi tanaman pinggiran maka pasokan cahaya yang masuk lebih banyak dan tanaman dapat berfotosintesa lebih baik, sehingga akan menghasilkan gabah lebih tinggi dengan kualitas yang lebih baik. Baris tanaman dan baris kosong pada sistem tanam jajar legowo disebut satu unit legowo. Jika terdapat dua baris tanaman per unit legowo maka disebut 2:1, dan jika terdapat empat baris tanam per unit legowo disebut 4:1, dan seterusnya. Baris kosong pada tanaman dapat memudahkan petani dalam pemeliharaan tanaman seperti memberikan pupuk dan pengendalian hama.
B. Jarak Tanam Sistem Jajar Legowo
Jarak Tanam Jajar Legowo. (Sumber: Domas Galih Patria)
Penerapan sistem tanam legowo disarankan menggunakan jarak tanam (25x25) cm antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalam baris; dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/lorong atau ditulis (25x12,5x50) cm.
Dihindari penggunaan jarak tanam yang sangat rapat, misalnya (20x10x40) cm atau lebih rapat lagi, karena akan menyebabkan jarak dalam baris sangat sempit. Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlah populasi tanaman per ha sebanyak 213.300 rumpun, serta akan meningkatkan populasi 33,31% dibanding pola tanam tegel (25x25) cm yang hanya 160.000 rumpun/ha. Dengan pola tanam ini, seluruh barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Tanam Jajar Legowo
Kelebihan :
Sarlan Abdulrachman, et al (2013) mengatakan kelebihan sistem tanam jajar legowo yaitu :
- Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.
- Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi.
- Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi, ikan dan bebek).
- Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10 - 15%.
Kekurangan :
Menurut Suharno (2011), terdapat "kelemahan atau kekurangan" dari sistem tanam jajar legowo, kelemahan tersebut antara lain:
- Sistem tanam jajar legowo akan membutuhkan tenaga dan waktu tanam yang lebih banyak.
- Sistem tanam jajar legowo akan membutuhkan benih dan bibit lebih banyak karena adanya penambahan populasi.
- Pada baris kosong akan ditumbuhi lebih banyak rumput/gulma.
- Sistem tanam jajar legowo yang diterapkan pada lahan yang kurang subur akan meningkatkan jumlah penggunaan pupuk tetapi masih dalam tingkat signifikasi yang rendah.
- Dengan membutuhkan waktu, tenaga dan kebutuhan benih yang lebih banyak maka membutuhkan biaya lebih banyak dibandingkan dengan budidaya tanpa menggunakan sistem tanam jajar legowo.
Referensi :
Suharno.2011. Sistem Tanam Jajar Legowo (TAJARWO) Salah Satu Upaya Peningkatan Produktivitas Padi. Yogyakarta: STPP Jurluhtan Yogyakarta.
Abdulrachman, S., M. J. Mejaya, N. Agustina, I. Gunawan, P. Sasmita, dan A. Guswara, 2013. Sistem Tanam Legowo. Jakarta: Balitbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
DISTANNAK. Jarak Tanam Legowo.
Abdulrachman, N. A. (2012). Sistem Tanam Legowo. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Wah, meski membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak, tapi sistem tanam legowo ini menjadi salah satu opsi terbaik untuk menanam padi, ya! Terima kasih atas tulisan informatifnya, Admin! Sangat Bermanfaat!
BalasHapusSetelah saya membaca blog ini sepertinya tidak diketahui dan tidak dijelaskan terkait penggunaan sistem tanam jarwo tipe berapa, saran saya harus diberitahukan juga terkait tipe berapa-nya.
BalasHapus